Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Desa Kecepit

Sejarah desa kecepit


Nama  Desa Kecepit

Lintas Banjarnegara - Nama desa kecepit diambil dari nama seorang prajurit majapahit yang bernama KI  Bawijaya namun masyarakat lebih senang memanggilnya dengan sebutan KI JOPIT (KI Majapahit / Mojopahit) yang pada saat perang melawan belanda mengalami kekalahan dan para pasukanya mengalami luka yang parah sehingga bersembunyi disebuah desa dan mendirikan padepokan di desa tersebut.

Padepokan yang didirikan KI Jopit sangat kental dengan suasana keagamaan,sehingga masyarakat desa pada saat itu belajar agama dipadepokan tersebut bersama dengan para prajurit dari tentara majapahit.

Ki Jopit juga mendirikan Padepokan didesa Kecepit tepatnya didukuh Brawit, nama brawit sendiri diambil dari nama brawijaya, karena pada saat meninggal KI Jopit atau KI Brawijaya dimakamkan disitu. Namun masyarakat lebih akrab memanggil nama dukuh tersebut dengan nama Mbrewit.

Sampai saat ini makam KI Jopit masih terawat dengan baik oleh warga sekitar. Selain makam KI Jopit di desa Kecepit juga terdapat beberapa peninggalan sejarah yang masih utuh, seperti Sekolah Rakyat, Masjid,dan Markas tentara.

Bangunan tersebut dibuat pada saat pemerintahan kolonial Belanda. Didesa Kecepit juga masih terdapat beberapa rumah pejabat yang sering disebut oleh warga sekitas sebagai JOGLO atau BALAI.

Rumah tersebut adalah rumah dari kepala desa pertama desa kecepit yang bernama “kerti menggala1” dan rumah seorang guru yang bernama” Roliah”


Peninggalan Sejarah antara lain :

Peninggalan sejarah didesa Kecepit masih terjaga dengan baik, disana ada peninggalan sejarah berupa Sekolah, Masjid dan rumah Joglo atau sering disebut juga bale.

Beberapa tempat tersebut sudah mengalami pemugaran karena factor usia, Bangunan-bangunan tersebut adalah bangunan peninggalan kolonial Belanda.

A. Sekolah Rakyat


Sekolah ini sekarang bernama SD N 1 KECEPIT. Sekolah ini dibangun oleh kolonial Belanda dan terdiri dari 3 (tiga) ruang kelas. Pada saat itu penduduk desa Kecepit hanya dapat bersekolah tanpa dapat melanjutkan kembali kejenjang yang lebih tinggi.

Karena masyarakat bersekolah dengan fasilitas seadanya namun mereka tetap semangat untuk belajar karena tidak ingin terus-terusan dibodohi dan dijajah olek Belanda yang sangat membatasi pendidikan bagi para penduduk.

Terkadang para pelajar berangkat tanpa menggunakan alas kaki, dengan buku seadanya. Masyarakat lebih memilih sekolah tersebut dibakar dari pada dikuasai belanda.

Saat ini sekolah tersebut masih digunakan untuk proses pembelajaran masyarak sekitar dengan ditambah ruang kelas dan fasilitas yang lebih komplit dan ketiga ruang kelas yang dulu menjadi sekolah rakyat masih berdiri kokoh belum pernah dipugar dan sampai saat ini digunakan untuk kegiatan belajar siswa.


BMasjid

Masjid ini sekarang bernama Masjid Jami Nurul Huda, masjid ini didirikan oleh warga sekitar untuk kegiatan keagamaan, pada zaman penjajahan halaman masjid dijadikan sebagai tempat penembakan bagi warga dan keagamaannya sangat kental sampai sekarang.


C. Rumah Joglo


Rumah joglo didesa kecepit merupakan rumah para pejabat, rumah ini dulu digunakan sebagai markas tentara belanda untuk membujuk warga agar memihak kepada belanda.

Peninggalan sejarah harus tetap dilestearikan karena merupakan warisan kebudayaan dan peninggalan para pejuang yang telah mengorbankan seluruh jiwa raganya untuk membela tanah air dan Negara Indonesia.

Sampai saat ini rumah tersebut masih ditempati. Semua peninggalan sejarah didesa Kecepit masih terjaga dengan baik, dan masih dapat digunakn oleh warga sekitar untuk beraktifitas.
Afif Sarifudin
Afif Sarifudin Kehidupan memiliki waktu awal dan akhir, tetapi aku diberi hak atas ruang diantaranya.

Post a Comment for "Sejarah Desa Kecepit"